Punya website pertama kali memang terasa keren.
Tapi banyak UMKM yang akhirnya kecewa karena website-nya nggak mendatangkan hasil, sepi pengunjung, bahkan jarang dibuka lagi.
Masalahnya bukan di “punya website atau tidak”, tapi di cara membuat dan mengelolanya.
Berikut ini 7 kesalahan umum yang sering dilakukan UMKM saat membuat website — dan bagaimana cara menghindarinya.
1. Terlalu Fokus ke Desain, Lupa Fungsi
Website yang cantik belum tentu efektif.
Banyak pemilik usaha yang minta desain mewah, tapi lupa menempatkan tombol “Hubungi Kami” atau “Beli Sekarang”.
Padahal, fungsi utama website adalah memudahkan pengunjung untuk bertindak.
Solusi:
Pastikan desain tetap sederhana, tapi punya arah yang jelas — dari informasi ke aksi (CTA).
Tanyakan ke vendor: “Apakah desain ini sudah mengarahkan pengunjung untuk konversi?”
2. Tidak Punya Tujuan yang Jelas
Banyak yang bikin website hanya karena “semua orang juga punya”.
Padahal setiap website harus punya tujuan utama:
- Apakah untuk branding?
- Mendapatkan prospek (leads)?
- Atau langsung jualan?
Kalau tujuannya nggak jelas, isinya juga akan campur aduk.
Solusi:
Tentukan tujuan sejak awal.
→ Mau fokus ke brand awareness → buat Company Profile.
→ Mau jualan → buat Online Store atau Landing Page.
3. Mengabaikan SEO dari Awal
Website yang tidak dioptimasi SEO ibarat brosur yang disimpan di laci.
Tidak akan ditemukan siapa pun.
Kesalahan umum:
- Tidak menulis meta title & description,
- Tidak menargetkan kata kunci,
- Gambar terlalu besar tanpa alt text,
- URL tidak rapi.
Solusi:
Gunakan plugin SEO (seperti Yoast atau RankMath),
dan buat artikel SEO-friendly dengan kata kunci seperti “jasa pembuatan website”, “website UMKM”, dll.
4. Tidak Mobile Friendly
Lebih dari 80% pengunjung di Indonesia mengakses internet lewat HP.
Kalau websitemu lambat dan tampilannya berantakan di HP, siap-siap ditinggal pengunjung.
Solusi:
Pastikan vendor kamu membuat desain responsif.
Uji website di HP sebelum resmi diluncurkan.
5. Menggunakan Domain dan Hosting Gratisan
Masih banyak UMKM yang pakai domain seperti bisnisku.wordpress.com
atau tokosaya.blogspot.com
.
Murah memang, tapi tidak terlihat profesional — bahkan pelanggan bisa ragu.
Solusi:
Gunakan domain .com
, .id
, atau .co.id
dengan hosting yang stabil.
Paket profesional biasanya sudah termasuk domain, hosting, dan SSL.
6. Tidak Update Konten dan Informasi
Website bukan brosur statis.
Kalau dibiarkan begitu saja, Google juga malas menampilkannya.
Kesalahan klasik:
- Nomor WhatsApp sudah ganti tapi belum diubah,
- Produk lama masih terpajang,
- Blog terakhir update “2 tahun lalu”.
Solusi:
Buat jadwal update sederhana — minimal 1 artikel per minggu, atau perbarui halaman utama sebulan sekali.
Konten baru = sinyal aktif bagi mesin pencari.
7. Tidak Ada Strategi Follow-Up
Setelah pengunjung datang, apa yang terjadi selanjutnya?
Banyak website yang berhenti di sana — padahal seharusnya bisa dikembangkan menjadi database pelanggan.
Solusi:
Tambahkan fitur:
- Formulir kontak,
- Chat WhatsApp otomatis,
- Newsletter,
- atau retargeting pixel (untuk iklan lanjutan).
Website yang baik bukan cuma tempat orang mampir, tapi tempat kamu memulai hubungan bisnis.
Kesimpulan
Membuat website bukan sekadar “ada” — tapi bagaimana website itu berfungsi dan menghasilkan.
Jadi sebelum memesan website, pastikan kamu:
- Tahu tujuan website kamu,
- Pilih vendor yang memahami strategi digital,
- Siapkan konten dan follow-up jangka panjang.
Kalau kamu butuh panduan dari tim yang bukan cuma bisa bikin, tapi juga paham strategi penjualan digital,
Gunakan jasa pembuatan website profesional yang bisa bantu dari desain sampai hasil nyata.
FAQ
Penyebab utamanya bukan pada desain, tapi strategi yang tidak jelas.
Banyak UMKM hanya fokus pada tampilan visual tanpa memikirkan:
Tujuan website (branding, penjualan, atau informasi)
Struktur konten dan CTA (Call To Action)
Optimasi SEO dasar
Akibatnya, website jadi indah tapi tidak menghasilkan pengunjung atau konversi.
Tidak sepenuhnya salah, tapi kurang ideal untuk bisnis jangka panjang.
Platform gratis biasanya punya batasan:
Tidak bisa pakai domain profesional (.com / .id)
Fitur SEO terbatas
Ada iklan dari platform
Untuk bisnis serius, lebih baik gunakan website profesional agar terlihat kredibel dan mudah dikembangkan.
Karena banyak yang berpikir website kecil tidak akan jadi target hacker — padahal salah besar.
Website UMKM sering diserang karena keamanannya lemah.
Solusinya:
Aktifkan SSL Certificate
Gunakan plugin keamanan
Rutin update sistem dan backup data
Keamanan bukan tambahan, tapi kepercayaan digital pelanggan.
Sangat penting.
SEO sebaiknya bukan tahap setelah website jadi, tapi bagian dari proses pembuatan.
Menentukan keyword sejak awal membantu website langsung terindeks dan punya arah konten yang jelas untuk strategi jangka panjang.
Kesalahan paling umum adalah memilih vendor hanya karena harga murah.
Padahal, jasa yang terlalu murah sering:
Tidak memberikan garansi
Tidak menyediakan maintenance
Mengabaikan kecepatan & keamanan
Pilih vendor yang transparan, komunikatif, dan memiliki portfolio jelas, seperti Gowebbagus.id yang sudah terbukti menangani ratusan klien dari berbagai industri.