Website kamu sudah online, tampilannya keren, tapi… trafiknya tetap sepi, dan belum ada pelanggan baru yang datang?
Tenang, kamu tidak sendiri. Banyak pemilik bisnis mengalami hal yang sama — bukan karena websitenya jelek, tapi karena strategi promosinya salah arah.
Berikut 7 kesalahan paling umum saat mempromosikan website baru, plus solusi praktis untuk menghindarinya.
1. Mengira Website Bisa Promosi Sendiri
Banyak orang berpikir, “yang penting punya website dulu, nanti pengunjung datang sendiri.”
Padahal, Google tidak akan otomatis menampilkan website baru tanpa optimasi.
Solusi:
- Daftarkan website di Google Search Console agar terindeks.
- Lakukan optimasi SEO dasar: meta title, deskripsi, dan konten blog rutin.
- Buat tautan (backlink) dari media sosial dan direktori bisnis lokal.
2. Tidak Punya Tujuan yang Jelas
Website dibuat, tapi tidak tahu tujuannya: mau jualan, branding, atau sekadar profil?
Tanpa arah, strategi promosi jadi tidak fokus.
Solusi:
Tentukan satu goal utama:
- Ingin menambah pelanggan baru → fokus ke SEO dan iklan Google.
- Ingin dikenal lebih luas → fokus ke konten edukatif dan media sosial.
- Ingin menumbuhkan komunitas → gunakan email marketing atau grup Telegram.
3. Promosi Hanya di Media Sosial
Media sosial memang penting, tapi kalau hanya posting di Instagram tanpa arah, hasilnya tidak akan maksimal.
Ingat, algoritma media sosial cepat berubah — dan postinganmu bisa hilang dalam sehari.
Solusi:
Gunakan media sosial sebagai pintu masuk ke website:
- Tulis caption pendek → arahkan ke artikel atau landing page.
- Gunakan link di bio dan story highlight.
- Retarget pengunjung sosial media lewat pixel tracking di website.
4. Mengabaikan SEO On-Page dan Konten Berkualitas
Tanpa artikel atau blog, website akan sulit bersaing di Google.
Konten adalah sinyal utama bagi mesin pencari untuk menilai seberapa relevan websitemu.
Solusi:
- Buat artikel blog minimal 1–2 kali per minggu.
- Fokus pada topik seperti: “manfaat website untuk UMKM”, “cara promosi online”, “harga jasa pembuatan website profesional”.
- Gunakan struktur heading (H1, H2, H3) dengan kata kunci alami.
5. Tidak Memantau Performa Website
Banyak pemilik bisnis tidak tahu berapa orang yang berkunjung ke websitenya setiap hari.
Padahal, tanpa data, kamu tidak bisa tahu strategi mana yang berhasil.
Solusi:
- Pasang Google Analytics untuk melihat trafik dan perilaku pengunjung.
- Gunakan Search Console untuk mengetahui kata kunci yang memunculkan websitemu.
- Evaluasi bulanan agar promosi lebih terarah.
6. Mengabaikan Tampilan Mobile dan Kecepatan Website
Kalau website lambat atau tampilannya rusak di HP, calon pelanggan akan langsung pergi.
Google pun menurunkan ranking website yang tidak mobile-friendly.
Solusi:
- Gunakan desain responsif (otomatis menyesuaikan layar).
- Kompres ukuran gambar sebelum upload.
- Pilih hosting cepat dan gunakan SSL (https://).
7. Tidak Menyediakan CTA yang Jelas
CTA (Call to Action) adalah ajakan untuk bertindak, seperti “Hubungi Kami” atau “Pesan Sekarang.”
Tanpa CTA yang jelas, pengunjung hanya membaca lalu pergi tanpa melakukan apa pun.
Solusi:
- Tempatkan tombol CTA di setiap halaman penting.
- Gunakan bahasa ajakan yang spesifik, misalnya:
- “Konsultasi Gratis Sekarang”
- “Lihat Portofolio Kami”
- “Dapatkan Penawaran Harga”
Contoh Penerapan Strategi yang Tepat
Situasi | Kesalahan Umum | Solusi Tepat |
---|---|---|
Website baru online tapi sepi | Tidak promosi ke Google | Daftar Search Console + artikel SEO |
Banyak posting di Instagram | Tidak ada link ke website | Arahkan semua konten ke halaman website |
Website tidak muncul di pencarian | Tidak ada konten blog | Buat artikel rutin dengan kata kunci relevan |
Pengunjung datang tapi tidak membeli | Tidak ada CTA | Tambahkan tombol WhatsApp dan formulir kontak |
Kesimpulan
Website tidak otomatis ramai hanya karena sudah online.
Promosi yang efektif butuh strategi, arah, dan konsistensi.
Mulailah dengan menghindari 7 kesalahan di atas, lalu fokus pada langkah-langkah yang terbukti:
- Optimasi SEO dasar
- Promosi di media sosial dengan arah yang jelas
- Analisis performa secara rutin
Kalau kamu ingin promosi website yang langsung siap jalan sejak hari pertama online,
💡 tim Gowebbagus bisa bantu dari pembuatan, optimasi SEO, sampai integrasi digital marketing-nya.
FAQ
Kesalahan paling umum adalah tidak memiliki strategi promosi yang terukur.
Banyak bisnis hanya membagikan link website di sosial media sekali-dua kali tanpa rencana lanjutan.
Padahal, promosi website butuh strategi berkelanjutan yang mencakup SEO, iklan digital, dan konten marketing agar pengunjung terus datang.
Tidak, promosi website harus berjalan terus-menerus, terutama di 3–6 bulan pertama setelah peluncuran.
Di fase ini, kamu perlu membangun:
Kredibilitas domain di mata Google
Awareness di media sosial
Trafik organik dari konten
Website baru tanpa promosi rutin ibarat membuka toko tanpa papan nama.
Gunakan pendekatan data-driven marketing.
Uji beberapa kanal promosi (Google Ads, Meta Ads, SEO, email marketing) dan lihat mana yang memberi konversi tertinggi.
Jangan habiskan anggaran di satu tempat — optimasi berdasarkan data performa tiap minggu.
Wajib, SEO bukan strategi instan, tapi efeknya jangka panjang.
Mulailah dari optimasi on-page (judul, meta description, keyword, struktur konten) dan backlink ringan.
Semakin cepat kamu mulai SEO, semakin cepat website bisa naik peringkat dan menarik trafik organik gratis.
Gunakan alat analitik seperti:
Google Analytics untuk melihat trafik & perilaku pengunjung
Google Search Console untuk memantau performa di pencarian
Meta Pixel atau UTM Tracking untuk mengukur konversi iklan
Jika data menunjukkan peningkatan session duration, CTR, dan konversi, berarti promosi kamu mulai berhasil.